"KECUALI JIKA SEBUTIR GANDUM ITU MATI"
Yesus menggunakan ilustrasi "biji gandum" untuk menunjukkan bagaimana Allah mendatangkan kehidupan dari kematian dan buah yang baik melalui kesabaran dan penderitaan. Benih itu sendiri tidak bernilai dan tidak bernyawa. Hanya jika benih itu dimusnahkan dengan cara dikubur di dalam tanah barulah benih itu dapat tumbuh dan menghasilkan buah. Ketaatan dan kematian Yesus di kayu salib memberi kita kebebasan dan hidup baru dalam Roh Kudus. Salib-Nya membebaskan kita dari tirani dosa dan kematian dan menunjukkan kepada kita jalan kasih yang sempurna dan kesiapan untuk menyerahkan hidup kita dalam pengorbanan demi kebaikan orang lain. Jika kita ingin menerima hidup baru yang berkelimpahan dan buah Roh yang diberikan Tuhan Yesus secara cuma-cuma kepada kita. Dalam baptisan, “sifat lama” kita yang diperbudak oleh dosa dikuburkan bersama Kristus sehingga kita dapat bangkit ke dalam hidup baru bersama Kristus melalui air baptisan yang yangdi curahkankepada kita. Kematian membawa pada kehidupan. Ketika kita “mati” terhadap diri kita sendiri – terhadap sifat berdosa kita yang memberontak dan dengan sengaja menolak perintah-perintah Allah – kita menerima pengampunan Allah dan kuasa Roh Kudus yang mengubah hidup yang memerdekakan kita untuk mengasihi dan melayani orang lain, dan mengikuti Allah dengan setia. Ini adalah anugerah Allah yang cuma-cuma (berkat dan kemurahan-Nya terhadap kita) dan kuasa transformasi Roh Kudus yang memampukan kita untuk hidup dan melayani dengan penuh sukacita sebagai putra dan putri Allah. Tuhan Yesus, izinkan kami menjadi gandum yang ditaburkan di bumi, untuk dituai bagi-Mu. Kami ingin mengikuti kemanapun kamu membawa kami. Beri kami harapan segar dan kegembiraan dalam melayanimu sepanjang hidup kami. Amin.
Comments
Post a Comment